Jumat, 18 Oktober 2013

Catatan Cinta Dari Mekkah



Judul Buku : Catatan Cinta dari Mekkah
Penulis       : Awy Ameer Qolawun
Penerbit     : Jendela (Dzikrul Hakim)
Genre        : Kisah Inspiratif
Terbit        : Cetakan pertama Januari 2012
Jumlah Halaman : 416 halaman
ISBN        : 978-979-063-708-5
--------------------------------------------------


Buku ini ditulis oleh teman facebook saya, yang biasa saya panggil Gus Awy, sebelumnya ditulis berupa kumpulan note berseri -Catatan Diaryku-.. dan yang membuat saya agak ge-er, dalam sebuah chat bersama beliau, entah untuk menyemangati saya (karena sedang menulis serial note juga, punya saya berjudul KISS : Kisah Indah Seputar Santri) Gus Awy mengatakan "Ayo Neng! itu KISSnya ditambah, dibanyakin siapa tahu jadi buku dan dilirik penerbit, kan catatanku itu 'adik'nya KISS.." maksud beliau catatan diary punya Gus Awy itu memang 'katanya' ditulis setelah saya beberapa seri menerbitkan KISS dalam note facebook saya. Hmm..

Tulisan kumpulan note punya Gus Awy berjodoh dengan penerbit dengan jalan yang lumayan mulus, dikarenakan langsung diminta oleh editor penerbit Dzikrul, yaitu bunda Pipiet Senja, dan meskipun versi cetak buku menjadi sangat tebal dan mahal harga jualnya (70.000ribu) buku itu termasuk laris dan pada kelanjutannya dinobatkan menjadi buku terpuji pada saat acara FLP. Subhanallah...  sementara kumpulan tulisan saya sendiri pada akhirnya (terpaut waktu setahun) juga diterbitkan menjadi buku oleh penerbit yang sama, juga editor yang sama, Bunda Pipiet Senja. Tapi angka penjualan tidak semulus dan sefantastis buku CCDM punya Gus Awy ini hehehe.. ya iyalah beda^^

Oh ya Buku gus Awy ini menuturkan penggalan-penggalan kisahnya selama mencari ilmu di madrasah kehidupan. Baik itu saat masih di pesantren orang tuanya sendiri. Di pesantren Nurul Anwar Parengan Lamongan, di pasantren Nurul Haromain, Pujon Malang, sampai ke Ma'had Di Rusaifah Makkkah. Semua tempat adalah madrasah kehidupan, begitulah benang merah dari semua penggalan kisah yang dituturkan. Tulisan-tulisannya ringan namun berbobot. Diawali santai dan penuh candaan namun digiring kepada perenungan tentang hakikat kebenaran.

Saya paling suka dan terkesan dengan kisah berjudul -Kang Siang Malam-, seorang santri yang saking miskinnya harus makan nasi intip sisa teman-temannya (nasi bagian bawah panci yang seringnya keras bahkan gosong), dan pakaian cuma punya satu melekat di badan, sehingga saat mencuci harus mengunci diri di kamar mandi menunggu pakaian yang dijemur diatas genting itu kering. Sungguh mengharukan ketika pada akhirnya karena kemauan belajar yang kuat santri itu bisa pergi ke Makkah dan pulang ke negerinya menjadi orang terhormat dan siap menebarkan ilmu agamanya di masyarakat. Subhanallah, ternyata itu adalah kisah baba-nya Gus Awy sendiri. Ayahanda beliau. Kyai Ali pengasuh Ponpes Nurul Anwar Parengan.

Dan satu lagi keistimewaan sekaligus keunikan buku ini. Ternyata Gus Awy menulis serial note di facebook itu menggunakan hape saja. Nokia E71 dan Nokia E72.. lagi-lagi subhanallah saja komentar saya.
Meskipun mahal, bagi saya buku ini layak saya rekomendasikan bagi semua saja yang masih ingin belajar dalam madrasah kehidupan ini.

Barakallah buat sahabat maya yang telah memotivasi saya ini. Terimakasih dan smoga saya selalu bisa mengikuti jejak beliau berbagi insiprasi dan kemanfaatn lewat tulisan. Amiiin...
***







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari bersilaturrahmi dan berbagi informasi dengan meninggalkan komentar disini. Kami lebih menyukai komentar yang santun dan sesuai dengan konten isi postingan yaaa.. ^^