Judul
Buku : Sekotak Cinta untuk Sakina
Penulis : Irma Irawati
Penerbit : Qibla (PT Bhuana Ilmu Populer)
Genre : Novel Anak Islami
Terbit : Cetakan Pertama tahun 2013
Jumlah
Halaman : 126 Halaman.
Harga : Rp 30.000
ISBN : 978-602-249-318-1
----------------------------------------------------
Kerena
sering berpindah-pindah tugas dalam pekerjaan, orang tua Sakina memutuskan
untuk memasukkan Sakina ke sebuah Pondok Pesantren di daerah Bandung. Keputusan
itu diambil agar Sakina tidak terganggu sekolahnya. Dan Sakina tidak punya
pilihan lain selain mematuhi anjuran Papa dan Mama.
Setengah
hati Sakina memasuki Pesantren untuk anak-anak itu. Saat terakhir berpisah
dengan orang tuanya, Papa mengatakan bahwa dia boleh sms jikalau merasa tidak
betah. Sakina menganggap bahwa hidup di pesantren itu hanya untuk coba-coba
saja.
Meskipun
lokasi pesantren itu di pegunungan dan dekat perkebunan teh yang sejuk namun
jauh dari keramaian dan fasilitas kota. Sejak awal Sakina sudah menanamkan kata
‘tidak betah’ dalam otaknya agar secepatnya bisa mempunyai alasan untuk pulang
ke rumahnya lagi. Sehingga apapun yang dilihat dan dirasakannya menjadi tidak
menarik. Dia juga selalu membanding-bandingkan keadaan di pesantren yang
sederhana dengan SDIT modern tempat sekolahnya dulu. Membandingkan kegiatan di
pondok dengan les piano, les menari dan les bahasa Prancis yang menjadi
kesibukannya sebelum mondok.
Sakina
yang sebelumnya adalah anak manis dan penurut menjadi suka melanggar peraturan,
suka meremehkan pesantren sehingga menimbulkan pertengkaran dengan Vinka, teman
sekamarnya yang dianggap Sakina sok membela pesantrennya.
Meskipun
keras kepala, ternyata Sakina bukanlah anak yang keras hatinya. Dia bisa
tersentuh dengan contoh-contoh nyata kebaikan banyak orang yang ditemuinya di
lingkungan pesantren. Umi Haya yang penyayang, kemudian juga teman-teman di
kamar Malahayati yang sangat peduli kepadanya. Bahkan ada juga Lana, seorang
anak yang usianya lebih kecil dari Sakina yang banyak memberikan pelajaran
berharga.
Pelajaran
hidup tak selalu lewat kata-kata. Seorang anak pun punya kepekaan untuk
menyerap ilmu-ilmu kebaikan dari lingkungannya. Sekotak cinta yang diberikan
oleh teman-teman sekamar Sakina membuatnya harus berpikir ulang tentang
rencananya untuk pergi dari pesantren saat kenaikan kelas nanti.
Novel
anak yang disajikan dengan bahasa dan alur sederhana ini mengadung pesan indah
tentang akhlak dan adab mencari ilmu. Cukup menggambarkan bagaimana sebenarnya
di pesantren itu dan apa saja kegiatan positif di dalamnya. Sehingga bisa
menjadi bahan informasi bagi anak-anak juga orang tua dalam bersikap dan
menilai, karena masyarakat modern sekarang banyak yang mengganggap bahwa pesantren
itu kampungan dan kuno. Bahkan banyak juga presepsi buruk dan mengerikan
sehingga anak-anak (dan juga orang tua yang memilihkan pendidikan untuk
anaknya) makin enggan menjadikan Pesantren sebagai salah satu pilihan
melanjutkan pendidikan.
Selain
belajar ilmu agama, di Pesantren juga sarat pembelajaran tentang kemandirian
dan persahabatan yang manis seperti yang dialami Sakina bersama teman-temannya.
Pengalaman lucu, menyenangkan, dan mengharukan selama menjadi santri akan
selalu akan disimpan sebagai kenangan paling manis oleh siapa saja yang pernah
merasakannya.(*)
-----------------------------------------------------------
Resensi ini juga dimuat di website Dakwatuna.com :
http://www.dakwatuna.com/2014/02/02/45698/sekotak-cinta-untuk-sakina/#axzz2s8Htr96f
-----------------------------------------------------------
Resensi ini juga dimuat di website Dakwatuna.com :
http://www.dakwatuna.com/2014/02/02/45698/sekotak-cinta-untuk-sakina/#axzz2s8Htr96f
suka novel anak ya mba binta..
BalasHapusiya.. dewasa juga suka. apa aja buku yg asyik deh :D
BalasHapusKapan2 pingin nulis novel anak juga aaha.... Mba Binta jg bisa nih bikin novel anak tentang kehidupan di pesantren :D
BalasHapuspengennya sih mbaak :D
Hapusayo pesantren :)
BalasHapusmonggo mbak :)
Hapussaya juga mantan anak pesantren, mirip dah sama cerita yang Mbak Binta resensiin ini, berhubung Bapak tugas ngajar di pedalaman Kalimantan, saya dikirim deh, gak lama tapi, mulai kelas 4 mpe klas 6, tapi segitu aja udah banyaaaak kenangannya,,
BalasHapusyup banyak sekali kenangan.. meskipun aslinya agak pahit tapi kalau sdh jd kenangan tetep jadi manis yak :D
Hapusmba ini cocok untuk ana usia berapa ya? kayaknya bagus deh
BalasHapusuntuk anak usia SD SMP mbak.. tp menarik jg dibaca para ortu sebagai gambarang sederhana ttg pesantren anak :)
HapusSaya suka novel iniiii.... :D
BalasHapussaya juga sukaaa ^^
HapusSaya terharu saat membaca@ dan terinspirsi lagi
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus