Dimuat di Website RIMANEWS Pada Tanggal 20 Februari 2014 :
http://www.rimanews.com/read/20140220/143699/cinta-negeri-dalam-dayung-harapan
http://www.rimanews.com/read/20140220/143699/cinta-negeri-dalam-dayung-harapan
Judul
Buku : Betang, Cinta yang Tumbuh dalam Diam
Penulis : Shabrina WS
Penerbit : Quanta Elex Media
Genre : Novel Islami
Jumlah
Halaman : 175 Halaman
Terbit : Cetakan pertama 2013
ISBN : 978-602-02-2389-6
------------------------------------------------------
Ketika diberikan pertanyaan kepada
pemuda pemudi kita tentang cinta negeri, pasti jawabannya akan sangat beragam.
Ada yang bersungguh-sungguh bangga dan ingin memberikan bukti sebentuk cinta
untuk negerinya, ada juga yang mungkin karena kecewa melihat carut marut
pemerintahan yang sering diberitakan tentang korupsi, sehingga bersikap acuh
saja. Bahkan ada pula yang terang-terangan mengatakan menyesal dan malu
dilahirkan di negeri ini.
Namun lain halnya dengan Danum.
Seorang tokoh yang dihadirkan oleh Shabrina WS dalam novelnya yang berjudul -Betang,
Cinta yang Tumbuh dalam Diam-. Danum dilahirkan di rumah Betang. Sebuah rumah
adat Kalimantan yang penghuninya terdiri dari beberapa keluarga termasuk keluarga
Dehen, seorang anak laki-laki yang menjadi sahabatnya semenjak kecil. Umur
rumah yang konon sudah mencapai ratusan tahun itu tetap berdiri kokoh, meskipun penghuninya satu persatu banyak yang pergi
dengan berbagai alasan.
Hingga tinggallah Danum seorang diri
bersama kakeknya. Kemudian ada juga Arba yang tiba-tiba datang ke dalam
kehidupannya. Kakak laki-laki yang tak pernah ditemuinya sejak kecil karena
ikut ayahnya pergi dari rumah Betang. Kehilangan demi kehilangan yang dialami
Danum membuatnya merasa berat untuk meninggalkan rumah Betang, meskipun itu
demi mencapai impiannya untuk menjadi atlet dayung.
Danum dan sahabat kecilnya, Dehen
sangat mencintai dayung semenjak pertama kali mereka memilikinya. Mereka sama
bercita-cita menjadi atlet dayung. Berharap suatu saat bisa mengibarkan merah
putih di negeri orang. Mengharumkan nama Indonesia dalam cabang olah raga
dayung. Cabang olah raga yang jarang mendapatkan publikasi besar seperti sepak
bola atau bulu tangkis.
Namun ternyata kenyataan dalam
menggapai cita-cita itu tak semudah membalik telapak tangan. Saat Dehen sudah
menjadi atlit nasional, Danum masih saja tinggal di rumah Betang, tak tega
meninggalkan kekeknya. Dia beberapa kali ikut seleksi tingkat daerah namun selalu
gagal.
Berkali-kali gagal dan berkali-kali
kehilangan memberikan pelajaran kepada Danum bahwa hidup yang sempurna itu
bukan berarti semua berjalan sesuai keinginannya.
Buku ini dipenuhi quote-quote inspiratif
dalam setiap babnya. Kisahnya dituturkan dengan runut, deskripsi tentang
keadaan alam sekitar rumah Betang yang ditinggali Danum sangat detail dan
seolah-olah nyata. Tentang hutan, sungai, kayu ulin dan juga anggrek hitam.
Bahkan novel ini tak hanya menyiratkan pesan tentang cinta negeri dalam potret
perjuangan Danum dan Dehen menajdi atlit dayung, namun juga pesan tentang
pelestarian hutan dalam potret kisah kakek dan nenek Danum yang berusaha
membudidayakan kayu ulin di sekitar hutan tempat tinggal mereka. Sebuah pekerjaan
berat, membosankan dan harus teliti dilakukan namun tidak menghasilkan
keuntungan secara materi, hanya karena cinta kepada alam dan ingin
berusaha mewariskan alam indah itu
kepada anak cucu mereka, sementara banyak orang lain tak peduli dan malah merusaknya
demi kepentingan pribadi.
Ada juga kisah romansa antara Danum
dan Dehen. Juga seorang gadis bernama Sally yang ada diantara mereka.
Bagaimanakah kisah cinta antara mereka? apakah Danum berhasil meraih
cita-citanya seperti Dehen? Semua tersaji dalam racikan sastra yang manis dan
santun dalam novel yang kavernya berwarna lembut ini. Cocok sekali sebagai
bacaan motivasi cinta negeri, usai membaca kita akan diajak merenungkan apa
saja yang sudah kita berikan sebagai bukti cinta bumi Indonesia ini?(*)
Lagi baca ulang buku ini :D
BalasHapussalah satu buku favoritku
BalasHapus