Resensi saya dimuat di Website UNSA menjadi resensi pilihan bulan Desember :
Judul Buku : Lupita, Lu
Pikir Gua Pengemis Cinta.
Penulis :
Dian Kristiani
Penerbit :
Bhuana Sastra
Genre : Novel Komedi
Terbit : 2013
Jumlah halaman : 278
Halaman
ISBN : 978-602-249-393-8
---------------------------------------------
Corey
adalah seorang prince charming yang begitu dicintai oleh Lupita. Entah kenapa
dia selalu terobsesi mempunyai pasangan hidup seorang bule. Dan kebetulan
pekerjaannya di sebuah perusahaan furniture memungkinnya untuk sering
berinteraksi dengan orang luar negeri.
Sebelum
bertemu Corey, Lupita pernah patah hati selama menjalin hubungan lewat dunia
maya dengan seorang bule Australia. Cowok yang dia kenal di dunia maya itu
tiba-tiba hilang seperti ditelan bumi, tak meninggalkan jejak apapun selain
rasa galau di hati Lupita. Namun dia tak menyerah, apalagi saat bertemu dengan
Corey. Yang ternyata juga mengirimkan sinyal positif bahwa cowok ganteng itu
juga suka padanya.
Tapi
selain Corey, ternyata Lupita juga punya penggemar yang lain. Adalah Kian,
cowok yang pernah nembak dia semasa SMP namun dia tolak mentah-mentah, karena
dulu terlihat nggak keren dan jerawatan. Siapa sangka dia muncul lagi sudah
agak berubah menjadi lumayan ganteng, lumayan tajir meskipun giginya agak terlihat
kuning. Dia muncul kembali dalam kehidupan Lupita sebagai supplier
kardus di tempat Lupita bekerja. Lupita akrab lagi dengan Kian dan merasa nyaman
menceritakan apa saja, segala kisah cinta beserta obsesinya selama ini kepada
Kian. Dia juga senang Kian sudah berkeluarga dan bahagia bersama anak istrinya.
Namun ditengah perjalanan kisah mereka terjadi peristiwa yang membuat Kian
kembali mengejar Lupita.
Dan
pantaslah tema jalinan cerita dalam novel ini dinamakan persaingan antara bule
dan pria lokal dalam mendapatkan cinta Lupita. Siapakan yang akhirnya dipilih
oleh Lupita? Penulis menceritakan kisah ini dengan banyak sekali diselingi
komedi. Mulai dari penggambaran karakter Lupita, yang mana asal usul namanya
adalah singkatan dari ‘lu pikir gua pengemis cinta’. Itu adalah kalimat yang
diteriakkan Mama saat mengejan melahirkan Lupita. Tepat di hari Lupita lahir
Papanya kawin lagi, sampai pada kekonyolan-kekonyolan beberapa interaksi Lupita
bersama Kian dan juga Corey.
Ternyata
cinta itu butuh kompromi. Itu adalah selipan pesan moral yang terasa dalam
novel ini. Seperti ucapan Mama Lupita saat berbincang dengan putri semata
wayangnya sambil membereskan meja makan. “Jangan mencintai Fisik! Fisik bisa
berubah, seperti baju kalau sudah luntur warnanya, nggak lebih dari sekedar
kain gombal”. (Halaman 31).
Ada
juga petuah dari Makbo, neneknya Lupita yang memilih tinggal di panti jompo
karena tak ingin menyusahkan anak-anaknya. Lupita jauh-jauh mendatanginya ke
semarang demi menuntaskan kegalauannya tentang jodoh. “Zaman dulu kami
rata-rata menikah karena dijodohkan. Tapi kau lihat kan, kami langgeng. Nggak
ada cerita selingkuh apalagi perceraian. Bandingkan dengan anak-anak muda masa
kini, katanya menikah karena cinta. Tapi banyak yang bercerai, selingkuh, cinta
macam apa itu?. cinta itu setia hanya maut yang bisa memisahkan”.(Halaman
239).
Bersama
Corey agaknya Lupita pernah akan mengingkari idealisme yang terpatri dalam
namanya. Sempat ia meneguhkan diri mengemis cinta kepada cowok bule itu. Namun
bersama Kian ia sungguh tak menemukan perasaan apapun selain kenyamanan
persahabatan, mencurhatkan segala beban sekaligus kekurangan tanpa malu dan
sungkan.
Dan
cinta pun harus memilih. Pada akhirnya Lupita mengatakan kepada cowok yang
dipilihnya “Saat aku menerima lamaranmu, aku siap dengan segala
konsekwensinya”. (Halaman 296).
Novel yang sangat cocok dibaca ketika kita tak ingin mencerna tulisan yang bertema berat. Kekocakan yang disuguhkan dalam cerita novel tersebut akan membuat kita sejenak tersenyum-senyum melupakan penat.
***
Pesannya ngena yo Mbak. :)
BalasHapusiya mbak ngena banget :)
Hapuskayaknya lucu nih mbak novelnya ..
BalasHapusiya lucuu.. penulisnya aj lucu banget.. cek aja fb dan status2nya mbak dian hehehe..
HapusBelajar nge-resensi dari blog mbak Binta...
BalasHapus:D :D
jadi pengen baca juga nih..
BalasHapusmbk dwi : langsung ke penulisnya saja bc dicolek di fb dan twitter :)
BalasHapusmb fenita : hayuk ah saling belajar :)
nikma : silahkan diburu.. asik bukunya :)