Resensi saya dimuat di WASATHON.COM : http://wasathon.com/resensi-/view/2014/03/24/-resensi-buku--sosok-pendidik-dan-sahabat-terbaik-bagi-anak-anak-
Judul
Buku : Sahabat-sahabat Cilik Rasulullah (Athfal M’al-Rasul)
Penulis : Dr nizar Abazhah
Penerjemah
: Asy’ari Khatib
Penerbit : Zaman
Terbit : Cetakan Pertama 2011
Jumlah
Halaman : 219 Halaman
ISBN : 978-979-024-259-3
---------------------------------------------
Rasulullah
memiliki posisi yang mengagumkan bagi anak-anak pada masa Beliau. Beliau menyayangi
anak-anak kecil, mengajari dan membimbing mereka, tak segan memeluk dan mencium
serta mengusap kepala mereka. Bahkan Beliau juga bercanda dan bersuka cita
mengajak mereka naik unta dan juga memberi hadiah.
Kepada
anak-anak, Rasulullah tidak pernah mencela jika mereka bersalah, tapi beliau
mengarahkan dengan cara yang tepat.karena Beliau adalah Uswatun Hasanah, setiap
sudut kehidupan beliau selalu menyimpan keagungan dan hikmah yang patut menjadi
panutan.
Buku
ini menggambarkan secara sempurna bagaimana seharusnya seorang ayah, ibu (atau
orang dewasa manapun) bergaul dan memperlakukan anak-anak di sekitar mereka,
agar kelak menjadi pribadi yang salih dan salihah di tengah masyarakat,
sebagaimana anak-anak pada masa Rasulullah menjadi pribadi mulia dan
alim
ketika mereka telah besar.
Informasi
tentang kisah anak-anak pada masa Rasul telah banyak yang hilang, hanya
sebagian kecil yang tersisa. Namun sisa yang sedikit itu tergambar begitu banyak
hal yang bisa kita ambil sebagai tauladan.
Diantara
bocah-bocah yang hidup dan melihat langsung Rasulullah adalah sahabat Zaid bin
Tsabit. Seorang anak berusia 8 tahun korban penculikan yang kemudian dijual
sebagai budak kepada keluarga Khadijah, Istri Nabi. Di Rumah Nabi, Zaid tidak
diperlakukan sebagaimana budak belian namun disayangi dan dididik seperti anak
kandung. Sehingga saat ayah dan pamannya menemukan kembali Zaid dan hendak
menebus agar bisa membawa pulang anak yang dirindukan mereka, Zaid kecil sudah
bisa memilih untuk mengikuti Nabi daripada Ayahnya. Dia lebih memilih status
menjadi budak daripada orang merdeka. Ayah dan paman Zaid sedih dengan
keputusan itu namun juga bahagia karena yakin Zaid dirawat orang yang sangat
tepat. Setelah itu Zaid dimerdekakan dan diangkat anak oleh Nabi. Kelak saat
dewasa dia menjadi panglima perang yang tangguh dalam membela islam.
Ada
lagi kisah Anas bin Malik. Dia berusia 10 tahun saat Rasulullah datang ke
Madinah, kemudian sang ibu dengan penuh suka cita menghadiahkan putra
kesayangannya itu kepada Rasul sebagai hadiah. Sang ibu ingin agar Anas kecil
menjadi pelayan nabi dan bisa dekat dengan Beliau. Dan Rasululullah menerima
hadiah itu dengan senang hati, Anas masuk dalam keluarga Nabi dan tumbuh dalam
pengawasan langsung Beliau. tak ada rumah sebaik rumah Beliau. Nabi
memperlakukan Anas dengan sangat baik sehingga dia menceritakan bahwa selama
lima belas tahun melayani Nabi, belum pernah sekalipun Nabi membentaknya, baik
di rumah maupun di luar rumah.
Selain
anak kandung, anak-anak yang hidup dalam pengasuhan Nabi termasuk juga
anak-anak tiri beliau. Mereka adalah : Anak-anak Khadijah, Anak-anak Ummu
Salamah, Saudah dan Ummu Habibah. Tidak ada catatan dalam sejaran bahwa Nabi
pernah memperlakukan mereka secara tidak layak. Bahkan Hindun, Putra Khadijah
bisa menggambarkan betapa ia merasa disayangi Rasulullah selayak ayah
kandungnya sendiri.
Buku
ini diakhiri dengan rangkuman perilaku Nabi terhadap anak-anak untuk panduan
orang tua dalam memperlakukan anak-anaknya. Buku perpaduan sejarah kehidupan
Nabi sekaligus ulasan parenting yang layak dijadikan panduan bagi keluarga
muslim ini cocok untuk dikoleksi dan dibaca berkali-kali, agar senantiasa
menimbulkan kembali rasa cinta kepada Nabi Muhammad sekaligus terus berproses
menauladani cara menjadi orang tua ala Rasulullah.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari bersilaturrahmi dan berbagi informasi dengan meninggalkan komentar disini. Kami lebih menyukai komentar yang santun dan sesuai dengan konten isi postingan yaaa.. ^^