Jumat, 12 September 2014

Mencetak Karakter Generasi Remaja di Era Digital




Judul Buku : Pilar-pilar Pembangunan Karakter Remaja
Penulis        : Anna Farida
Penerbit      : Nuansa Cendikia
Terbit          : Cetakan Pertama Januari 2014
Jumlah Halaman : 152 Halaman
Ukuran Kertas : 15,5x23,5 cm
ISBN           : 978-602-8395-14-4
---------------------------------------- 

                                   
Pendidikan adalah wadah tumbuhnya insan kreatif, inovatif, produktif dan afektif yang berpijak pada kurikulum sekolah yang dirancang dan diterapkan dengan prosedur dan cara yang baik. Empat pilar karakter iltulah yang menjadi inti dari setiap proses pendidikan, dan diterapkan dalam keseharian pada masa pembelajaran. Namun niat mulia tersebut akan menjadi slogan semata jika para pengejar tidak menjiwai hakikatnya.

Anna Farida, seorang penulis yang mempunyai pengalaman mengajar dan aktif berjejaring di berbagai komunitas pendidikan menuangkan pemikirannya dalam buku ini, bahwa pendidikan yang utuh akan terwujud melalui sinergi orang tua dan lembaga pendidikan.

buku ini mengulas karakter apa saja yang hendaknya diketahui oleh para orang tua yang memiliki anak remaja dan juga guru yang siswanya sedang melalui masa remaja awal.

Remaja yang tawuran atau tertangkap sedang berbuat asusila dianggap lebih memiliki nilai jual berita daripada kegiatan mereka di klub-klub bulutangkis atau kesibukan mereka belajar demi mengikuti olimpiade matematika. Maraknya pemberitaan semacam itu terkadang membuat sebagian orang tua paranoid dan memperlakukan remaja dengan cara tidak selayaknya. Mindset masyarakat terhadap remaja menjadi cenderung tidak obyektif karena terpengaruh oleh pemberitaan yang banyak diangkat oleh media massa.

Mayoritas remaja saat ini adalah digital native, sehingga menemani remaja sekarang tidak bisa dilakukan dengan paradigma masa lampau. Bernostalgia tentu boleh saja namun memaksakan cara pandang masa lampau kepada remaja masa kini tidak lagi menjadi proposional. Jadi orang tua dan pengajar sekolah perlu untuk memahami remaja dengan paradigma yang proposional agar dapat mengantarkan remaja menjadi manusia dewasa yang berkarakter dan juga berkualitas.

mengapresiasi 18 karakter yang dirumuskan oleh Pusat Kurikulum Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku ini mencermati ciri khas dunia remaja, khususnya SMP dan SMA. Penulis menambahkan lagi 3 karakter sebagai penanda paradigma abad ke 21.

Karakter bukan sekedar etiket. Buku ini menunjukkan bahwa menumbuhkan karakter positif remaja tidak bisa dilakukan dengan memaksakan nilai yang dianggap ‘baik’ oleh orang dewasa, namun dengan mengusahakan mendampingi mereka mengenal diri sendiri dan terus berefleksi. Sudut pandang remaja juga punya potensi untuk berkembang menjadi lebih baik. Sehingga diskusi akan menjadi lebih diminati daripada introgasi, mencemaskan dan menghakimi.

Walapun tampak cuek, sebenarnya remaja membutuhkan bimbingan dan dukungan dari orang dewasa di sekitarnya. Dalam buku ini disertakan contoh-contoh aktifitas yang dapat dilakukan orang tua atau guru terhadap remaja tanpa menggurui. Akan jadi apa komunikasi antara guru atau orang tua dengan remaja sangat tergantung pada kepentingan kedua belah fihak, pada sikap afektif keduanya. Jika ada kepetingan yang bergesekan, siapa lagi yang akan diharapkan bisa merendahkan suara dan merendahkan hati?

Karena teladan adalah guru yang terbaik. Jelas bahwa peran orang tua dan guru adalah menjadi orang yang memiliki kepribadian, sikap hidup dan teladan yang baik. Membangun karakter memang bukan tugas sederhana. Karena didefinisikan sebagai perpaduan ciri khas dan kualitas seseorang yang membedakan seseorang dari yang lain. Karakter merupakan hasil yang tercapai setelah kita menyisihkan ratusan pilihan, dari situlah kita bisa beranjak menjadi orang yang lebih baik. Dengan demikian, jelas bahwa karakter adalah sesuatu yang bisa dibangun. Setelah mengalami berbagai ujian, karakter itu akan terbentuk dan menjadi kuat, dan menjadi landasan gerak kehidupan untuk selamanya.


Dan buku ini cocok dijadikan pendamping bagi orang tua yang sedang mengiringi anak remajanya dan juga para guru yang membersamai keseharian murid-murid remaja mereka di sekolah. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari bersilaturrahmi dan berbagi informasi dengan meninggalkan komentar disini. Kami lebih menyukai komentar yang santun dan sesuai dengan konten isi postingan yaaa.. ^^