Selasa, 11 Februari 2014

Lima Sekawan Beraksi Kembali.




Judul Buku   : Lima Sekawan Beraksi Kembali
Penulis         : Enid Blyton
Alih Bahasa  : Agus Setiadi
Penerbit       : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 180 Halaman.
Terbit           : Cetakan Pertama, September 1978
----------------------------------------------------

Masih melanjutkan baca-baca buku jadul karya Enid Blyton. Masih yang serial Lima Sekawan. Julian, Dick, Anne, George dan Tim. Kalau dalam seri kemarin saya baru ngeh kalau tokoh ke5 adalah anjing. Pada seri ini saya baru tahu kalau Gorge (atau Georgina) adalah sepupu dari Julian bersaudara. Hmmm jadi mereka lima sekawan yang bersaudara kandung adalah Jul, Dick dan Anne, sedangkan George yang tomboy itu adalah sepupu mereka.

Dalam buku seri ini saya banyak menemukan keharuan tentang kasih sayang kakak-kakak cowok kepada adik perempuannya. Jul dan Dick yang begitu perhatian pada Anne yang begitu femini dan penakut.

Diceritakan saat liburan sekolah Jul bersaudara tidak bisa pulang ke rumah. Dikarenakan ibu mereka sedang terkena penyakit jengkering (entah penyakit apa itu? baru dengar). Akibatnya harus masuk karantina. Sehingga liburan itu Jul bersaudara diputuskan akan pulang ke rumah George berada dekat pulau Kirrin.
Tak hanya itu, Dick dan Julian yang semasa sekolah sering sakit sehingga banyak tertinggal pelajaran. Mereka diharuskan home scholling di rumah paman Quentin, ayahnya George yang seorang ilmuan dan penulis. Dan setelah diperiksa hasil raport beberapa mata pelajaran George ada yang menurun, George juga harus ikut belajar. Seorang guru diselesksi dan didatangkan di rumah mereka selama musim dingin.

Anak-anak merasa kesal dan kurang senang. Karena biasanya kalau liburan mereka mendapatkan petualangan-petualangan yang seru. Tapi kali ini mereka harus belajar dan tak mungkin menemukan petualangan. Di tambah lagi George yang merajuk karena tidak menyukai pak guru Roland, guru privat mereka hanya gara-gara pak guru tidak menyukai Timmy anjingnya. makin tidak enaklah suasana, karena Jul bersaudara terlebih Anne sangat menyukai pak Roland yang kocak dan ramah itu.

Jul berusaha agar George tak merasa tersisih dalam pergaulan mereka, namun George yang keras kepala tetap saja tak suka dan sering kali bersikap menolak dan tidak sopan terhadap pak Roland.

Sampai pada suatu malam George terbangun dan mendengar suara aneh di lantai bawah. Saat dia turun bersama Tim dalam kegelapan tiba-tiba dia menubruk seseorang. dan ternyata sosok itu adalah... pak Roland. Buat apa dia mengendapendap di tengah malam di dekat ruang kerja ayahnya? Hmm.. Goerge punya kecurigaan terhadap pak gurunya itu namun bagi Jul dan saudaranya dianggap mengada-ada karena rasa bencinya.

Ditengah belajar, anak-anak itu tetap diperbolehkan jalan-jalan. Di dekat rumah paman Quentin terdapat rumah pertanian tua yang dihuni oleh Tuan dan Nyonya Sanders. Anak-anak suka sekali berkunjung kesana, Nyonya sanders sangat pandai memasak kue-kue lezat. Ditambah lagi rumah tua itu mempunyai banyak teka teki menarik, seperti dinding papan yang bisa terbuka kemudian di baliknya terdapat lubang misterius dan juga lemari dengan dua lapis dinding yang aneh. Asyik sekali, Lima sekawan yang suka petualangan dan teka-teki menjadi lumayan terhibur karenanya. Apalagi Dick berhasil menemukan lembaran kain linen tua dari lubang misterius. Disana tertera sebuah gambar-gambar namun tulisannya berbahasa latin. Gambar-gambar itu ternyata menunjukkan sebuah pintu dan lorong rahasia. Tapi dimana?

Liburan yang agak menjemukan itu ternyata masih tersapa petualangan yang asyik bagi lima sekawan. Mereka juga menemukan pelajaran baru dalam persahabatan. Bahwa saling mengerti dan itu sangat diperlukan. George juga mendapatkan pelajaran bahwa keras kepala itu kadang tak hanya merugikan diri sendiri namun orang lain yang disayangginya, termasuk Timmy. Ia sangat sedih ketika Timmy juga harus dihukum oleh ayahnya karena sikap keras kepala dan tidak sopannya terhadap pak guru Roland. Dan yang paling membuat saya terharu adalah sikap kedua anak-anak laki-laki selaku abangnya Anne yang amat melindungi. Duuh manis sekali...

Seperti biasa, lima sekawan berhasil memecahkan misterinya, tentang jalan rahasia dalam petunjuk kain linen dan juga komplotan penjahat yang berusaha mencuri rumus-rumus rahasia yang ditulis paman Quentin. Namun selengkapnya tentu harus membaca keseluruhan buku ini^^..

Semakin membaca semakin ingin memburu dan membaca koleksinya yang lain. Asyik sekali memang karya penulis ini, pantas banget banyak diidolakan penulis-penulis senior yang sekarang banyak menghasilkan karya keren.(*)








5 komentar:

  1. Terbitan pertamanya tahun 78, lebih tuwir dari saya :D

    BalasHapus
  2. saya dong 87,,, hihi gak ada yang nanya. :p. Buku lima sekawan ini memang selalu asyik buat dibaca, saya dulu hobi baca lima sekawan waktu esde, keren ya karyanya bisa melintasi beberapa zaman..

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah adek bangeet ya :D bener2 keren itu pasti royaltinya ngalir terus yak ke anak cucu hihi..

      Hapus
  3. si anjing kalau enggak salah Tim ya? enggak sekedar hanya sebagai hewan, tapi karakternya menonjol di detektif ini. Punya buku pas beli sama buk goosebump :D

    BalasHapus

Mari bersilaturrahmi dan berbagi informasi dengan meninggalkan komentar disini. Kami lebih menyukai komentar yang santun dan sesuai dengan konten isi postingan yaaa.. ^^