Yang Seharusnya Menjadi Idola Bagi Pemuda Muslim

Judul Asli : Syabab Hawl Al-Rasul

Judul Terjemah : Sahabat Remaja Rasulullah

Penulis : Fathi Fauwzi ‘Abd Al-Mu’thi

Penerbit : Zaman

Terbit : Cetakan Pertama  2011

Jumlah Halaman : 388 Halaman

ISBN : 978-979-024-275-3.

-------------------------------------------

Mendidik remaja masa kini identik dengan kerisauan dan kekhawatiran para orang tua terhadap problematika zaman yang dihadapi sekarang. Tantangan zaman semakin baragam dan sosok-sosok idola yang dijadikan panutan para remaja kebanyakan berkiblat kepada para pekerja seni yang biasanya hadir menghiasi layar kaca. Idola yang sangat mempengaruhi gaya hidup dan pemikiran para remaja usia belia ini.

Layak sekali untuk kita kembali sering-sering membaca buku yang mengisahkan para pemuda pada zaman Rasulullah Muhammad SAW ini. Meski zaman mereka dan zaman anak muda sekarang tentu saja sudah sangat berbeda, namun kita bisa melihat karakter-karakter tangguh yang layak menjadi renungan. Bahkan juga menempatkan mereka menjadi sosok idola untuk dijadikan panutan yang dominan.

Sebagaimana sahabat Zaid bin Tsabit, betapa beliau adalah pemuda muslim yang sangat tangguh pada masanya. Karena terkenal ulet dan telaten dalam belajar, sahabat Zaid dipercaya oleh Rasulullah sebagai asistennya dalam mencatat wahyu. Tak hanya itu, Sahabat Zaid juga diperintahkan Oleh Rasulullah untuk mempelajari bahsa Suryani dan Ibrani yang biasa digunakan oleh orang Yahudi, untuk menjaga agar perjanjian Rasul dengan orang yahudi tidak dicurangi. Hanya dalam jangka waktu lima belas hari saja Zaid bin Tsabit berhasil menguasai dua bahasa tersebut. Tak hanya itu, Zaid juga mampu mempelajari bahasa Persia melalui utusan kaisar, juga bahasa Romawi, Etiopia dan Qibti melalui pelayan-pelayan Rasulullah SAW. Kesemua Perbendaharaan ilmu dan kemampuan bahasa itu dipergunakan Zaid semata untuk menunaikan tugas meninggikan agama islam dengan sebaik-baiknya.

Ada lagi sosok Abdullah bin Abbas, sepupu Rasulullah SAW. Abdullah bin Abbas fokus mendalami ilmu agama, belajar di sekolah Rasulullah SAW. Tekun dan berhasil menorehkan jejak gemilang dalam bidang ilmu Fiqih dan Hadits. Ia cerdas, fasih dan kuat ingatan. Sehingga tak jarang Rasulullah sendiri ikut hadir dalam majlis Abdullah bin Abbas saat memberikan taklim kepada kaum muslimin, mengajari mereka tentang agama dan memberikan nasehat dengan kata-kata yang jernih sehingga jiwa mereka dilimpahi cahaya.

Banyak sekali karakter-karakter terpuji yang terdapat dalam diri sahabat-sahabat remaja Rasulullah ini. Sebagaimana kita bisa melihat keberanian Ali bin Abi Thalib saat ia menggantikan posisi Rasulullah untuk tidur dalam tempat tidur Beliau, sedangkan Rasulullah sendiri berangkat Hijrah ke Madinah bersama sahabat Abu Bakar, padahal saat itu rumah Rasulullah sedang dikepung oleh musuh yang menunggu untuk menghabisi nyawa Nabiyullah Muhammad SAW.

Kita juga bisa meneladani sikap Sahabat Zaid bin Haritsah, pemuda yang menjadi anak angkat Rasulullah SAW semenjak kecil.  Ketika Nabi menawarkan perempuan surga bernama Ummu Aiman kepada beberapa sahabat yang duduk bersama beliau, Zaid langsung bersedia dengan tawaran tersebut tanpa berpikir panjang. Padahal Ummu Aiman adalah seorang budak yang tidak cantik dan juga lebih tua umurnya daripada Zaid, jelas sekali bukan kecantikan fisik yang menjadikan Sahabat Zaid bersedia menikahi Ummu Aiman tanpa berpikir panjang, karena sepenuhnya Zaid yakin bahwa ucapan Rasulullah SAW merupakan jaminan kebenaran bahwa Ummu Aiman benar-benar perempuan calon penghuni surga.

Remaja-remaja yang tangguh kader generasi pertama yang dibimbing langsung oleh Rasulullah itu sungguh telah terukir dalam sejarah dengan tinta emas. Kisahnya bukan hanya fiksi saduran para pekerja seni, namun berasal dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Sesungguhnya mereka sahabat-sahabat remaja Rasulullah lebih pantas dijadikan panutan dan idola remaja muslim dari masa ke masa.(*)