Resensi saya dimuat di RIMANEWS.COM, Ahad, 8 Desember 2013 :
Judul Buku :
Frankfurt to Jakarta
Penulis : Leyla Hana & Annisah Rasbell
Penerbit : Edu Penguin
Genre : Novel Chiklit
Terbit : Cetakan Pertama Juni 2013
Jumlah halaman :
320 halaman
ISBN : 978-602-17777-2-5
---------------------------------
Sudah banyak sekali novel-novel
romance yang mengambil tema cinta segitiga dengan latar perselingkuhan. Novel
yang digarap secara duet ini juga mengambil tema tersebut. Menceritakan
pertemuan kembali antara Fedi dan Rianda, gadis yang pernah dicintai Fedi di
masa lalu saat ia masih kuliah di Frankfurt, Jerman. Dulu mereka sempat mengukir
janji. Mereka sempat bertunangan kemudian putus secara sefihak karena Fedi yang
lebih dulu pulang ke Indonesia ternyata memutuskan untuk menikahi gadis lain
yang bernama Andini.
Rianda
yang semenjak ditinggalkan Fedi menjadi patah hati dan terluka. Kemudian dia
menjadi terobsesi mengejar karier, Tak peduli dengan usia yang semakin matang
dan tuntutan keluarganya untuk menikah. Karier yang dia bangun setelah pulang
ke indonesia menuai perkembangan yang menyenangkan. Royal Hijab, sebuah
butik yang produknya ia desain sendiri itu banyak diminati dari kalangan
menengah hingga artis. Seiring waktu dia juga mulai membuka cabang di beberapa
kota lain di Indonesia. Bagi Rianda, keberanian adalah menjaga hati dalam
menghadapi kekecewaan. Dan melihat kekalahan bukan sebagai akhir namun tetapi
sebagai awal yang baru.
Sementara
itu Andini,
statusnya sebagai istri sah Fedi sebelum ia menyelesaikan kuliahnya.
Dia seorang mahasisiwi berprestasi yang kuat keinginannya untuk terus menuntut
ilmu. Saat dijodohkan dengan Fedi, dia tak kuasa menolak karena tertawan juga
dengan pesona fisik pemuda yang tampan itu, beserta nilai tambah gelar S2
lulusan luar negeri juga kabar baik bahwa calon suami pilihan keluarganya itu
sudah diterima menjadi PNS di kantor Menristek. Belum tentu tawaran pendamping yang
datang di kemudian hari bisa sebagus Fedi.
Pada
awalnya Andini mengira bahwa suaminya yang berpendidikan tinggi itu akan
mendukung mimpinya untuk melanjutkan kuliah, meski mereka telah menikah. Kehidupan
awal rumah tangga mereka begitu indah, hingga mereka dikaruniai momongan
pertama. Ternyata Fedi seorang pengekang dan otoriter,