Resensi saya dimuat di Website Dakwatuna.com :
http://www.dakwatuna.com/2013/11/22/42529/surga-yang-terlarang/#axzz2lR3PvufC. Alhamdulillah
http://www.dakwatuna.com/2013/11/22/42529/surga-yang-terlarang/#axzz2lR3PvufC. Alhamdulillah
Judul Buku : Surga yang Terlarang.
Penulis : Leyla Hana
Penerbit : PT Penerbitan Pelangi Indonesia
Genre : Novel Romance
Terbit : Cetakan I, 2013
Jumlah Halaman : 376
Halaman
ISBN : 9786027800854
-----------------------------------------------------------------------
Cinta itu pemilik
sejatinya adalah Pencipta semua makhluk yang hidup di dunia ini. Ketika
menciptakan makhluk, maka hidup serta merta dalam interaksi antar sesamanya
akan diselipkan sebuah rasa indah bernama cinta. Tak peduli apa status, kapan
dan dimana tempatnya.
Sebuah kisah yang
dituangkan dalam novel ini memang membicarakan dan mengisahkan tentang cinta.
Cinta yang tumbuh di area para aktivis dakwah. Namun tak sekedar cinta yang diperturutkan
kepada obsesi bahwa cinta harus diwujudkan dengan ikatan pernikahan.
Cinta Faisal kepada
Nazma terjalin tanpa nama saat mereka sama-sama menjadi aktivis Rohis kampus.
Hubungan yang menjadi ‘larangan’ di kalangan mereka, sehingga harus diakhiri
dengan sebuah pilihan yang ditawarkan kepada pihak laki-laki. Menikahi si gadis
dalam waktu dekat atau memutuskan hubungan? Karena tak ada kata pacaran dalam
kamus pergaulan mereka. Ternyata Faisal memilih opsi kedua, karena dia merasa
belum siap menikah. Tak berani nekat menikah saat masih kuliah, namun dalam
hati ia menginginkan ketika saatnya siap menikah nanti dia akan mencari Nazma
dan meminangnya. Dan Nazma pun menerima kenyataan itu dengan lapang hati, sedih
namun harus bangkit agar tak kembali terperosok dalam jerat
kisah yang sama. Ia berusaha menata hati, fokus belajar dan kelak akan
mengusahakan agar mencintai laki-laki salih yang sudah sah menjadi suaminya.
Namun kisah mereka melaju dengan tragis karena
sebuah kebetulan yang pahit. Gadis yang ia diimpikan Faisal untuk menjadi
pendamping hidup itu malah berjodoh dengan kakaknya, Furqon.
Dulu, tak pernah terikrar kata cinta diantara Faisal dan Nazma, namun rasa itu tersimpan di hati keduanya dengan rapi. Ketika mereka bertemu kembali dalam satu rumah. aroma kemarahan dan cemburu menguasai hati Faisal, iri kepada kakaknya, dan marah kepada Nazma. Namun dengan jiwa yang masih genap menyandang iman, Faisal berusaha menerima takdir itu.
Sedangkan Nazma sendiri
juga tak kalah pedih melihat fakta itu. Meski sudah bisa mencintai suaminya,
Furqon. Jerat masa lalu terkadang kuat mencengkeram. Ada rasa pedih dan bergetar
hati saat berjumpa dengan Faisal.
Bagaimanakah laju kisah
cinta segitiga mereka? pastinya jauh sekali dari solusi perselingkuhan demi
memperturutkan cinta yang masih berpendar dalam hati mereka. Sekuat tenaga
mereka menyandarkan cinta kepada penguasa langit. Tak ada yang salah dengan takdir,
sehingga harus digugat dengan jalan menyalahkan Dia sang pemberi takdir. Ikatan
pernikahan adalah satu-satunya tempat menyuburkan cinta yang sejati.
Novel ini mengajak
pembaca agar tidak terpedaya pada nafsu yang seringkali berbungkus kedok
romantisme cinta masa lalu, romantisme cinta yang seolah belum usai. Yang
inginnya disambung dan diulang lagi pada tempat dan keadaan yang tak lagi sama.
Membedakan antara cinta dan nafsu terkadang bukan hal yang mudah. Namun ketika
kita masih mempunyai bekal iman dan rasa takut kepada Penguasa langit maka
perbedaan itu akan terlihat jelas dan hati akan dibimbing untuk memilih jalan
yang diridhoi olehNya.
Novel yang mengandung
nasehat agama ini diracik dengan alur dan penceritaan yang tidak membosankan.
Sehingga patut direkomendasikan kepada siapapun yang ingin lebih dalam memaknai
cinta yang terjadi antara laki-laki dan perempuan.
***
Hm...bagus banget resensinya...dan aku sudah maksud awal ceritanya...Indah sekali pasti ceritanya *Mbak Leyla pinter sekali ya *
BalasHapus