Kamis, 27 Februari 2014

Kekuatan Kasih Ibu, Seperti Langkah Seperti Seribu Kuda




Judul Buku : Ibu Sayang Kamu
Penulis        : Irma Irawati
Penerbit      : Adibintang
Terbit          : Cetakan Pertama Desember 2013
Jumlah halaman : 118 Halaman
Harga        : Rp57.000
ISBN          : 978-602-1254-57-7
---------------------------------------------------

Menjadi ibu adalah perjalanan tak berjeda. Penuh liku dan warna-warna yang terkadang tak pernah tebayangkan sebelumnya. Naluri perempuan saat menjalani kodrat menjadi ibu sering menjadi berlipat kali lebih tangguh berjuang dan bahkan berkorban demi buah hati yang telah dititipkan dalam rahimnya.

Banyak sekali kisah nyata yang benar-benar luar biasa. Cerita fakta yang terkadang lebih dramatis daripada film atau sinetron. Seorang penulis yang juga seorang ibu mengisahkan beberapa cerita nyata yang didapatnya dari berbagai narasumber.

Kisah yang diangkat diantaranya adalah tentang seorang ibu yang harus menghadapi kenyataan bahwa bayinya yang baru berusia dua bulan divonis buta oleh seorang dokter. Ia mencoba meragukan diagnosa dokter itu dan membawa bayinya untuk periksa ke Rumah sakit yang lebih besar, berharap semoga diagnosanya berbeda. Namun ternyata hasil diagnosa dari RS tersebut malah lebih berat lagi, karena setelah diperiksa lebih teliti bayi itu dinyatakan terkena Syndrome Rubella Congenitel. Rubella atau campak jerman adalah virus yang menyerang janin yang belum lengkap pertumbuhannya pada saat ibu hamil. Cenderung merusak fungsi organ tubuh janin, sehingga mengakibatkan bayi yang lahir mengalami banyak kelainan. Pada kasus ibu tersebut bayinya mengalami kelainan mata katarak, telinga tuli, jantung bocor dan mikrosefalus (kepala kecil) dan juga sistem syaraf yang terganggu.

Cinta Negeri Dalam Dayung Harapan

Dimuat di Website RIMANEWS Pada Tanggal 20 Februari 2014 : 
http://www.rimanews.com/read/20140220/143699/cinta-negeri-dalam-dayung-harapan





Judul Buku : Betang, Cinta yang Tumbuh dalam Diam
Penulis         : Shabrina WS
Penerbit       : Quanta Elex Media
Genre            : Novel Islami
Jumlah Halaman : 175 Halaman
Terbit            : Cetakan pertama 2013
ISBN             : 978-602-02-2389-6
------------------------------------------------------


Ketika diberikan pertanyaan kepada pemuda pemudi kita tentang cinta negeri, pasti jawabannya akan sangat beragam. Ada yang bersungguh-sungguh bangga dan ingin memberikan bukti sebentuk cinta untuk negerinya, ada juga yang mungkin karena kecewa melihat carut marut pemerintahan yang sering diberitakan tentang korupsi, sehingga bersikap acuh saja. Bahkan ada pula yang terang-terangan mengatakan menyesal dan malu dilahirkan di negeri ini.

Namun lain halnya dengan Danum. Seorang tokoh yang dihadirkan oleh Shabrina WS dalam novelnya yang berjudul -Betang, Cinta yang Tumbuh dalam Diam-. Danum dilahirkan di rumah Betang. Sebuah rumah adat Kalimantan yang penghuninya terdiri dari beberapa keluarga termasuk keluarga Dehen, seorang anak laki-laki yang menjadi sahabatnya semenjak kecil. Umur rumah yang konon sudah mencapai ratusan tahun itu tetap berdiri kokoh, meskipun  penghuninya satu persatu banyak yang pergi dengan berbagai alasan.

Hingga tinggallah Danum seorang diri bersama kakeknya. Kemudian ada juga Arba yang tiba-tiba datang ke dalam kehidupannya. Kakak laki-laki yang tak pernah ditemuinya sejak kecil karena ikut ayahnya pergi dari rumah Betang. Kehilangan demi kehilangan yang dialami Danum membuatnya merasa berat untuk meninggalkan rumah Betang, meskipun itu demi mencapai impiannya untuk menjadi atlet dayung.  

Senin, 24 Februari 2014

Dibalik Tokoh Fiktif Penyihir Cilik Fenomenal



Judul Asli : An Interview With J.K Rowling.
Judul Terjemahan : Wawancara dengan J.K Rowling, Pencipta Harry Potter
Penulis  : Lindsey Fraser
Alih Bahasa : Mala Suhendra
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 64 Halaman 
Terbit  : Januari 2004
ISBN : 978-22-0667-1
--------------------------------------------

Menyenangkan sekali membaca sekilas biografi dari penulis fenomenal Harry Potter ini. Penulis yang bisa mengalami penjualan best seller bahkan sebelum bukunya selesai ditulis. Sekuel bukunya selalu dinanti jutaan penggemar hingga rela antre di tokbuk kesayangan mereka. Subhanallah...

Saya membayangkan betapa serunya J K Rowling menjalani dunianya yang tiba-tiba berubah dengan sangat ajaib berkat tokoh (fiktif) penyihir cilik bernama Harry. Hmm.. bukan hanya soal materi dan ketenaran yang menghebohkan itu. Namun tentang dunia rekaan yang selama bertahun-tahun terkurung dalam kepalanya kemudian bisa berpindah di kepala-kepala orang lain. Pembaca dari seluruh dunia menjadi akrab dengan tokoh-tokoh yang dulunya hanya dikenalnya seorang diri. Semuanya itu dikarenakan dunia rekaan dan tokoh-tokohnya berhasil dia tulis dengan perjuangan yang sangat telaten. 

Buku ringkasan wawancara ini ditulis sepuluh tahun lalu saat JK Rowling masih menyelesaikan 5 buku dari 7 buku serial Harry Potter yang dia rencanakan. Informasi di dalamnya mungkin tidak se update sekarang, karena lewat Om Gugel berita tentang JK Rowling tentu saja mudah dicari, namun tetap menyenangkan membaca buku tipis ini sih, karena saya aslinya juga tidak seberapa mengikuti berita tentang Harry Potter dan penulisnya. Dulu pernah membaca salah satu serialnya, namun saya menyerah tak bisa menyelesaikannya saking tebalnya si buku. Lebih enak nonton filmnya saja sih hehehe...  

Minggu, 23 Februari 2014

Belum Tentu Jika Berbeda Itu Salah





Judul Buku : Pertanyaan yang Sering Muncul tentang Shalat
Penulis        : Budiman Mustofa, Lc.,M.P.I
Penerbit     : Hijra Publishing
Terbit          : Cetakan pertama Januari 2013
Jumlah Halaman : 136 Halaman
ISBN          : 978-602-9298-95-6
----------------------------------------------------

                                         
Shalat menjadi barometer keimanan seseorang. Jika orang menyatakan beriman, maka ia pasti melaksanakan shalat dengan baik. Sebab ia menjadi amalan yang pertama kali dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

Buku sederhana ini merupakan kompilasi singkat tentang berbagai pertanyaan seputar shalat yang seringkali diajukan. Namun tidak terpaku kepada satu madzhab dan menafikan madzhab lainnya. Agar pembaca bisa mengetahui apa sebenarnya yang mendasari perbedaan itu. Agar bisa bersikap bijak sebagaimana imam-imam madzhab yang pernah ada dalam sejarah, yakni Imam Hanafi (80-150H), Imam Malik (93-179H), Imam Syafi’i (150-204H), dan Imam Ahmad bin Hambal (164-241H). Yang mana meskipun masing-masing madzhab mempunyai pengikut yang setia namun mereka saling menghargai satu sama lain. Karena keanekaragaman pendapat dalam pelaksanaan ibadah itu terdapat pada masalah-masalah cabang (Furu’iyyah). Disebutkan dalam sebiah kisah perihal Imam Syafi’i (yang berpendapat qunut dalam shalat shubuh termasuk sunnahnya shlalat), beliau meniadakan do’a qunut dalam jama’ah shalat Shubuhnya ketika berziyarah ke makam Imam Malik demi menghormati pendapat beliau semasa hidupnya.

Ada sebagian daftar pertanyaan yang tidak dijawab dengan keanekaragaman pendapat karena para ulama’ bersepakat tentang hal itu, sebagaimana pertanyaan bagaimana Rasulullah memimpin shalat? Apakah mesti dengan bacaan Qur’an yang panjang atau sebaliknya? Jawabannya diperinci menjadi dua bagian dikarenakan pada masa Rasulullah SAW terdapat dua kondisi yang menunjukkan kadang Rasulullah SAW memperpendek dan meringankan bacaanya namun di waktu yang lain Beliau memperpanjang bacaannya. Dijelaskan dengan dalil hadits-hadits sahih yang menukilkan alasan dan riwayat kapan waktunya memperpendek dan memperpanjang bacaan.

Kemudian ada juga pertanyaan yang selama ini menjadi bahan perdebatan sesama umat muslim. Diantaranya adalah pertanyaan tentang hukumnya do’a qunut dalam shalat?, membaca bismillah dalam surat Alfatihan atau tidak?, Dimanakah letak tangan yang benar saat takbiratul ihram?, manakah posisi yang benar saat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri? Kesemua pertanyaan tersebut dijawab dengan keragaman pendapat dari 4 imam madzhab yang menjadi panutan umat muslim.

Sabtu, 22 Februari 2014

Serunya Kisah Noni dibalik Gurihnya Kue Pukis.



Judul Buku : Pukis Mini Noni
Penulis         : Nurul Ikoma K
Penerbit       : Qibla
Terbit            : Cetakan Pertama 2013
Jumlah Halaman : 198 halaman.
ISBN             : 978-602-249-490-4
---------------------------------------------------


Kue pukis pak Dadang yang berjualan di depan sekolah Noni sangat enak sekali rasanya. Semenjak itu Noni menjadi suka dengan kue pukis. Ia meminta mamanya untuk membuatkannya di rumah karena pak Dadang tidak terlihat berjualan lagi di sekolah.

Noni senang sekali menemani mama yang bersedia belanja cetakan kue pukis dan bahan-bahan kue tersebut di pasar. Kue pukis ternyata juga menjadi kue favorit papa semasa kecilnya. Sehingga saat mama berhasil membuat kue pukis, Noni dan papa tak sabar mencicipinya meskipun masih panas.

Rabu, 12 Februari 2014

Remaja Juga Perlu Diajak Merenung Tentang ‘Limit’ Kehidupan


Judul Buku : Kitab Sakti remadja Oenggoel
Penulis        : Riawani Elyta dan Oci Y.M.
Penerbit      : Indiva
Genre         : Motivasi Remaja.
Terbit         : Cetakan pertama, Juni 2013.
Jumlah Halaman : 198 Halaman
ISBN           : 978-602-8277-95-2
------------------------------------------------------
                                        
Masa muda merupakan masa penuh gejolak. Terjadi perubahan senyawa-senyawa biokimiawi berupa hormon-hormon yang sangat berpengaruh terhadap mental. Sering diterpa gelisah, tidak bisa diam, labil dan gampang marah acapkali identik sekali dengan perilaki kaum muda. Namun disisi lain juga bisa merasa lebih kuat, lebih pintar dan lebih bisa mengerjakan sesuatu bahkan yang mustahil sekalipun.

Kadang, ketika tidak termenej dengan baik, kedua potensi itu bisa saling bertabrakan, membaur dan menghasilkan ledakan yang sekeras bom atom. Sebagaimana kisah kekejaman Adam Lanza yang menembaki secara brutal anak-anak SD Sandy Hook, Newtown, Connecticut, akhir tahun 2012 kemarin. Kejadian yang menewaskan 26 korban. Konon dikarenakan Adam adalah pemuda 20 tahun yang merasa tertekan karena kedua orang tuanya bercerai saat dia berusia 17 tahun.

Selasa, 11 Februari 2014

Kereta Api Hantu?



Judul Buku : Lima Sekawan : Memburu Kereta Api Hantu.
Penulis        : Enid Blyton
Alih Bahasa : Agus Setiadi
Penerbit     : Gramedia Pustaka Utama
Terbit         : Cetakan pertama, Agustus 1980
Jumlah Halaman : 246 Halaman
ISBN        : 978-605-702-6
---------------------------------------------

Masih seputar Enid Blyton (lagi) hehehe... Buku ke3 yang saya miliki dari hasil berburu buku jadul tapi cakep. Masih serial Lima sekawan, kali ini kisah mereka juga saat berlibur. Hmmm.. emang liburnya berapa kali sih ya anak-anak Inggris itu? petualangan-petualangan mereka seringnya pas liburan gitu. Hmmm..

Lima sekawan mengisi liburan dengan berkemah di pegunungan. Letaknya tak jauh dari rumah pertanian di bawah lerengnya, jadi mereka bisa membeli bahan makanan selama piknik disana. Jul, Dick, Anne dan George juga Tim dititipkan orang tua mereka kepada pak Luffi, seorang peneliti serangga.

Empunya rumah pertanian itu mempunyai seorang anak laki-laki seumuran Jul, ia bernama Jock. Dan mereka menjadi berteman, karena setelah banyak mendengar cerita Jul dan Dick tentang berbagai petualngan mereka yang seru dan mendebarkan Jock ingin sekali bisa merasakan petualangan seperti lima sekawan. Namun sayang ayah tiri Jock kurang menyukai anak laki-laki itu pergi ke tendanya Jul.

Lima Sekawan Beraksi Kembali.




Judul Buku   : Lima Sekawan Beraksi Kembali
Penulis         : Enid Blyton
Alih Bahasa  : Agus Setiadi
Penerbit       : Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 180 Halaman.
Terbit           : Cetakan Pertama, September 1978
----------------------------------------------------

Masih melanjutkan baca-baca buku jadul karya Enid Blyton. Masih yang serial Lima Sekawan. Julian, Dick, Anne, George dan Tim. Kalau dalam seri kemarin saya baru ngeh kalau tokoh ke5 adalah anjing. Pada seri ini saya baru tahu kalau Gorge (atau Georgina) adalah sepupu dari Julian bersaudara. Hmmm jadi mereka lima sekawan yang bersaudara kandung adalah Jul, Dick dan Anne, sedangkan George yang tomboy itu adalah sepupu mereka.

Dalam buku seri ini saya banyak menemukan keharuan tentang kasih sayang kakak-kakak cowok kepada adik perempuannya. Jul dan Dick yang begitu perhatian pada Anne yang begitu femini dan penakut.

Kamis, 06 Februari 2014

Petualangan Lima Sekawan di Tanah Pertanian.





Judul Buku : Lima Sekawan : Memperjuangkan Harta Finniston.
Penulis       : Enid Blyton
Alih Bahasa : Agus Setiadi
Penerbit     : Gramedia
Terbit        : Cetakan pertama Agustus 1981
Jumlah Halaman : 178 halaman.
----------------------------------------------



Beberapa penulis menceritakan pengalamannya mengatakan bahwa mereka begitu mengidolakan serial lima sekawan karya Enid Blyton ini. Karena saya baru-baru ini saja mengenal nama itu jadi ya baru sebagian kecil yang saya baca. Bahkan serial lima sekawan baru buku ini yang pertama kali saya baca. Serial lima sekawan ketika berlibur di desa pertanian di Finniston. 


Awalnya saya agak bingung dengan perkenalan tokoh-tokohnya. Julian, Dick, Anne dan George. Hmm katanya lima sekawan, tapi sampe beberapa halaman saya baca kok tokohnya cuma empat anak itu saja ya? mana anak kelima?.. menjelang pertengahan baru saya ngeh kalau kawan kelima itu adalah si Timmy, seekor anjing hehehe.. owalah yooo...

Sabtu, 01 Februari 2014

Memperkenalkan Indahnya pesantren Kepada Anak-anak



Judul Buku : Sekotak Cinta untuk Sakina
Penulis        : Irma Irawati
Penerbit     : Qibla (PT Bhuana Ilmu Populer)
Genre         : Novel Anak Islami
Terbit          : Cetakan Pertama tahun 2013
Jumlah Halaman : 126 Halaman.
Harga         : Rp 30.000
ISBN            : 978-602-249-318-1
----------------------------------------------------


Kerena sering berpindah-pindah tugas dalam pekerjaan, orang tua Sakina memutuskan untuk memasukkan Sakina ke sebuah Pondok Pesantren di daerah Bandung. Keputusan itu diambil agar Sakina tidak terganggu sekolahnya. Dan Sakina tidak punya pilihan lain selain mematuhi anjuran Papa dan Mama.

Setengah hati Sakina memasuki Pesantren untuk anak-anak itu. Saat terakhir berpisah dengan orang tuanya, Papa mengatakan bahwa dia boleh sms jikalau merasa tidak betah. Sakina menganggap bahwa hidup di pesantren itu hanya untuk coba-coba saja.

Meskipun lokasi pesantren itu di pegunungan dan dekat perkebunan teh yang sejuk namun jauh dari keramaian dan fasilitas kota. Sejak awal Sakina sudah menanamkan kata ‘tidak betah’ dalam otaknya agar secepatnya bisa mempunyai alasan untuk pulang ke rumahnya lagi. Sehingga apapun yang dilihat dan dirasakannya menjadi tidak menarik. Dia juga selalu membanding-bandingkan keadaan di pesantren yang sederhana dengan SDIT modern tempat sekolahnya dulu. Membandingkan kegiatan di pondok dengan les piano, les menari dan les bahasa Prancis yang menjadi kesibukannya sebelum mondok.

Sakina yang sebelumnya adalah anak manis dan penurut menjadi suka melanggar peraturan, suka meremehkan pesantren sehingga menimbulkan pertengkaran dengan Vinka, teman sekamarnya yang dianggap Sakina sok membela pesantrennya.